Selalu Ada Teman Baru Dalam Setiap Perjalanan
Tuesday, 16 October 2018
Add Comment
Saya terfikir dengan pendaki perempuan yang ingin nanjak bareng. sayapun langsung ngechat dia disalah satu sosmed terkenal di dunia maya, Dan ternyata merekapun bulan ini akan melakukan pendakian ke salah satu gunung yang berada didataran tinggi dieng.
Yaps gunung prahu, yang biasa di eja menjadi Gunung Prau. Gunung ini merupakan padang rumput luas yang memanjang dari barat ke timur. Bukit-bukit kecil dan sabana dengan sedikit pepohonan dapat kita jumpai di puncaknya. Gunung Prau merupakan puncak tertinggi di kawasan Dataran Tinggi Dieng, dengan beberapa puncak yang lebih rendah di sekitarnya.
Yaps gunung prahu, yang biasa di eja menjadi Gunung Prau. Gunung ini merupakan padang rumput luas yang memanjang dari barat ke timur. Bukit-bukit kecil dan sabana dengan sedikit pepohonan dapat kita jumpai di puncaknya. Gunung Prau merupakan puncak tertinggi di kawasan Dataran Tinggi Dieng, dengan beberapa puncak yang lebih rendah di sekitarnya.
Setelah tujuan dan waktu di sepakati, mau tidak mau saya harus mengikuti tanggal pendakian mereka.
Singkat cerita... hari pendakianpun telah tiba dan kami terbagi menjadi 2 kelompok. Kelompok kami saya, daud, dan tiwi
berangkat dari jakarta pukul 18.30 kamis sore menggunakan bus sinar jaya dari pulo gebang. Sedangkan mereka berangkat dari bogor menggunakan kereta jam 21.00 malam.
berangkat dari jakarta pukul 18.30 kamis sore menggunakan bus sinar jaya dari pulo gebang. Sedangkan mereka berangkat dari bogor menggunakan kereta jam 21.00 malam.
Sesampainya di dieng kami tak mau banyak waktu yang terbuang sia-sia, Langsung saja kami berjalan menuju
obyek wisata yang cukup terkenal, yaitu telaga warna. Seperti kebanyakan orang, kami pergi ketempat wisata untuk selfie, update status, dll. Setelah asik berfoto-foto dan mengelilingi telaga, kulihat jam sudah menunjukan 10.30 dari situ kami nergegas keluar dan menuju masjid dieng untuk memunaikan sholat jum'at.
Selesai sholat jum'at kami dapat kabar kalau mereka naik lewat jalur patak banteng, jalur ini adalah jalur favorit bagi para pendaki . kami pun bersiap-siap merapikan barang-barang dan bergegas pergi kebasecamp gunung prau jalur dieng.
Kenapa saya memilih jalur dieng..?? Karena jalur inilah yang agak landai dan kami membawa seorang yang baru pertama kali mendaki, jadi menurut saya, repot kalau langsung dikasih track terjal.
Ada yang berbedaan basecamp dieng ini dari 3 tahun lalu, sekarang basecamp gunung prau via dieng ini berada diatas, di samping jalur pendakian, dulu masih berada di bawah, dekat tulisan DIENG. (pantes saja saya celengak celinguk gak ada).
Ada yang berbedaan basecamp dieng ini dari 3 tahun lalu, sekarang basecamp gunung prau via dieng ini berada diatas, di samping jalur pendakian, dulu masih berada di bawah, dekat tulisan DIENG. (pantes saja saya celengak celinguk gak ada).
Pukul 13.00 Setelah kami melakukan registrasi, kami berkoordinasi kembali dengan elma dan teman-temannya kalau kita ketemu di puncak saja. Kamipun memulai start pendakian dari basecamp dieng, melewati perkebunan warga, sambil berfoto-foto dan seperti biasa kalau naik gunung saya selalu melatunkan lagu-lagu indah, yaa meskipun tidak di mengerti oleh temanku. hehe..
Sesampainya di pos 2 sesudah melewati akar cinta menuju ke pos 3, Ternyata bukan hanya basecampny saja yang pindah, tetapi dijalur ini juga diperbaharui, tidak memutar melewati tower pemancar, seperti dulu.
Mungkin karena insiden tahun lalu, pendaki yang tersambar petir melewati tower itu kali yak.
Setelah melewati pos tiga, pukul 17.00 akhirnya kita sampai di puncak prau. Niatnya sih saya mau ngabarin kembali elma dan teman-temannya, kalau kita sudah berada di puncak. Berhubung alat komunikasi sudah tidak ada sinyal dan kamipun tidak tahu elma dan yang lainnya ada dimana dan seperti apa bentuknya. karena emang kita benar-benar belum pernah ketemu sebelumnya.
Karena bingung nyari kemana, kamipun memutuskan untuk mendirikan tenda diarea camp patak banteng (jalur terakhir patak banteng). Sambil berjalan kami berteriak-teriak memanggil nama mereka. (seperti mencari orang hilang).
Setelah berjalan 30 menit, saya berinisiatif untuk mendaki salah satu bukit teletubies untuk mendapatkan sinyal, dan dari situ bisa keliatan jelas seberapa jauh ke area camp patak banteng. Nah... benar saja dugaanku disini terdapat sinyal dan langsung saja kuhubungi elma dan teman-teman yang lainnya, dan ternyata mereka baru sampai plawangan, pos terakhir patak banteng
Pukul 18.00 kami sampai diarea camp patak banteng. Setelah selesai mendirikan tenda kami, saya mencoba kembali mencari elma dan temannya, dengan menyusuri jalur plawangan sambil berteriak-teriak memanggil mereka. (berhubung emang ini permintaan tiwi karena dia satu-satunya perempuan dikami bertiga dan supaya dia ada teman, jadi gak ribet kalau mau buang air kecil). Beberapa menit mencari dan hasilnya tetap nihil.
Berfikir sejenak... (kalau mereka tadi 30 menit yang lalu ditelpon bilang ada di plawangan dan jarak plawangan - area camp tidak terlalu jauh kemungkinan mereka sekarang lagi mendirikan tenda). Saya kemudian kembali dan mencoba bertanya ke setiap orang yang mendirikan tenda.
Alhasil setelah 2x bertanya...
Alhasil setelah 2x bertanya...
Saya : permisi mbak
Elma : iya kenapa kak ( sambil memegang tiang mendirikan flysheet, mukanya cengo ke arahku ).
Saya : ada yang namanya elma.
Elma: iya saya sendiri ( langsung bernada girang, kak agung yaak).
Saya : iyaak,..
Elma : ngcamp dimana kak.?
Saya : tuh sebelah sanah, yuk ngecamp samping tenda kakak..
Elma : ngcamp dimana kak.?
Saya : tuh sebelah sanah, yuk ngecamp samping tenda kakak..
0 Response to "Selalu Ada Teman Baru Dalam Setiap Perjalanan"
Post a Comment
Berkomentarlah dengan sopan...